Valentine Day sebagai Agenda Bersama
Kenapa agenda bersama? Karena sejatinya ungkapan kasih sayang tak butuh agenda bersama. Ia tumbuh dan terungkapkan kapan pun, dimanapun, dan oleh dan kepada siapa pun. Namun oleh perjalanan sejarah, dan adanya sejumlah momentum di kehidupan manusia maka terciptalah sejumlah agenda kolektif. Agenda ini secara tidak langsung menyatukan kemanusiaan dari manusia pelaku sejarah tanpa mengenal batas administratif dan geografis.
Pelaku sejarahnya adalah setiap orang atau kelompok yang menyadari kemanusiaan didalam dirinya. Sebuah bentuk yang lahir dari hari nurani.
Pertengan pada Valentine Day
Persoalan adanya sejumlah kelompok yang menentang Valentine's Daya tidak menghalangi tumbuhnya rasa kemanusiaan itu dikarenakan nurani tak bisa diintervensi oleh apapun, termasuk oleh tekanan politis, dogma dan lain sebagainya. Nurani bersemayam kokoh pada semua orang sebagai manusia. Pertentangan terjadi bukan oleh nurani, melainkan oleh ego (id) yang dipengaruhi oleh nilai-nilai eksternal (etika sebagai sebuah kesepakatan kelompok) yang diterima si Manusia dari kelompoknya. Ego tersebut kemudian lebih mengemuka mengendalikan tindak tanduk, perilaku dan cara berpikir. Namun tidak mengurangi apapun di dalam nuraninya.
Ego bisa 'membohongi' nurani secara verbal, namun tidak pada substansi dirinya sebagai manusia yang terlahir oleh kasih sayang. Seorang penjahat kelas berat sekalipun terlahir dan memiliki kasih sayang. Dia menjadi penjahat karena 'berhasil' mengabaikan panggilan nuraninya, dan lebih nedengarkan ego serta nilai-nilai kelompoknya. Namun dia tak akan pernah berhasil menghilangkan nurani yang menciptakan kasih sayang di dalam dirinya.
Gema Nurani dan Kasih Sayang
Walau seseorang menjadi penjahat sekalipun, suatu saat di dalam hidupnya suara nuraninya akan menggema oleh sehingga dia bisa terharu atau menangis oleh kejadian dan tertentu misalnya saat sakit, kematian atau kehilangan. Bisa pula oleh sentuhan sosok orang lain misalnya orang tua (bapak/ibu), saudara, orang yang dihormatinya, orang yang dicintainya, atau bahkan oleh orang yang paling dibencinya. Terharu dan menangis adalah petanda nurani dan kasih sayang (verbalistik). Petanda bagi kamanusiaan yang bersemayam kokoh di setiap diri manusia.
Didalam membangunkan nurani tersebut ada mekanisme besar yang bekerja namun penuh misteri bagi logika. Penentangan pada Velentine Day juga adalah hasil komodifikasi berbagai momentum sejarah manusia. Jadi di tengah tumbuh dan berkembangnya rasa kasih sayang (Valentine day) sebagai komodifikasi tersendiri dari rasa kemanusiaan, agenda Valentine Day berjalan seolah sendirian. Valentine Day seperti entitas momentum itu sendiri. Komodifikasi rasa kasih sayang menjadi Valentine Day hanyalah berupa kemasan (casing). Sehingga terciplah kondisi relativitas pada Valenine Day. Pertentangan timbul karena kemasannya, bukan pada esensinya sebagai dasar kemanusiaan milik setiap orang. Salam Kasih Sayang untuk Seluruh Manusia
0 komentar:
Post a Comment