Tibalah saatnya masalah datang bertubi tubi dalam kehidupan ini, kesana kemari selalu ditolak dan ditolak, haruskan kita menjadi lemah dengan penolakan penolakan itu????
Semua bergantung pada kekuatan Niat kita, sejauh mana kita akan melangkah yang terpenting persiapkan pagi hari dengan sebuah plaining kerja ataupun prospek yang sangat matang, jangan amburadul buat langkah.
Begitu pula nih kawan yang gak pernah berhenti terus kejar kejar pak Bagong, karena my friends sudah punya komitment untuk menjadi yang lebih baik.
Pak Bagong pada suatu waktu pernah menunda-nunda untuk masuk asuransi. Dia mengakui bahwa dia menunda-nunda tersebut karena menurut dia asuransi itu nggak jelas keuntungannya.
Dia merasa nanti setiap bulan harus bayar premi sedangkan untungnya apa? Dapat uang setelah saya mati. Kan nggak enak? Suatu hari dia bisa mau masuk asuransi karena agen asuransinya sangat ulet, sakti mandraguna. Padahal, saat di telepon, agennya sudah dipersulit dengan berbagai macam alasan seperti sedang sibuk, lagi ke luar kota, dll.
Tapi pada suatu hari tahu-tahu agen asuransinya nongol di rumahnya. Pak Bagong-pun bertanya-tanya, “Jangan-jangan karyawan saya ngasih bocoran ini.” Karena nggak enak hati akhirnya Bagong menerimanya juga.
Bagong heran sama agen tersebut, kenapa kok bisa tangguh seperti itu. Pak Bagong-pun menanyakan ke agen tersebut, “Kenapa sih kalau orang lain yang saya tolak, hanya sekali dua kali. Tapi anda kok bisa dahsyat terus menerus?” Sang agen tersebut pun lalu bercerita bahwa dulunya dia juga tidak setangguh ini. “Dulu pada waktu saya menawarkan asuransi ke seseorang, orang tersebut selalu menunda-nunda karena kesibukannya. Padahal sudah hampir ‘YA’, tapi kemudian sibuk lagi dan sibuk lagi akhirnya saya merasa nggak enak hati, saya kendur, & saya lupa untuk tangguh.
Saya pikir nanti kalau butuh, dia akan telpon sendiri. Dan orang ini adalah saudara saya sendiri.” Si agen melanjutkan ceritanya, “Setelah itu, dia mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Dia adalah saudara saya. Pada waktu datang melayat, saya menangis lebih kenceng daripada istrinya.
” Bagong bertanya, “Lho kenapa kamu menangis lebih kenceng daripada istrinya?” Karena saya datang cuma membawa ucapan duka dan uang secukupnya serta bunga doang. Seharusnya saya datang membawa uang 2 Milyar.
Mulai hari itu saya berjanji kepada diri saya sendiri bahwa karena yang saya jual ini penting maka saya harus bersungguh-sungguh & tidak akan menunda untuk ketemu walapun setelah itu saya ditolak, itu terserah dia. Pokoknya akan saya uber karena ini penting untuk dia.
Nah kalau saya lihat pak Bagong, ini mirip dengan saudara saya sendiri.” Menurut Bagong, orang menunda-nunda itu karena dia tidak tahu apa untungnya dan apa ruginya. 80% motivasi datang karena menghindari sengsara. Orang kurang termotivasi jika hanya membayangkan keuntungan sekian persen. Orang jauh lebih takut & lebih tergerak hatinya jika membayangkan secara tiba-tiba mendapat sengsara.
Namanya Juga Pak Bagong, belom lagi entar kalau ketemu pak Petruk dan pak Semar... pasti akan lebih seru dan sekaliyan main wayang,..... kan Bisa bikin Wayang Asuransi.... he he he
0 komentar:
Post a Comment