Perjalananku ke Yerusalem dihari pertama disambut dengan kehangatan senyuman sinis dari cewek cantik nan sexy, ya... Cewek Cantik dan pria bertubuh big itu menatap rombongan kecilku dengan penuh selidik, sambil melirik passport Indonesia kita.
Alex cepat cepat menjelaskan ” We are a pilgrims ”
( peziarah )" Berharap petugas security pesawat yang mengecek kita akan lebih
bersahabat. Dengan mengangkat sedikit alisnya, tanpa senyuman, dia malah menyuruh kita untuk keluar dari antrian dan mau diperiksa satu persatu.
Begitulah sedikit gambaran sekurity yang akan kita hadapi kalau mau berangkat dari, London ke Tel Aviv , Israel. Saya kira yang memeriksa kita itu dari agent rahasia Mossad.
Untuk mencegah terorist dan bom bunuh diri di pesawat, semua penumpang diperiksa extra ketat. Apapun yang menimbulkan kecurigaan seperti alat-alat dari electric, terutama laptop yang ditaruh di bagasi, bisa mengakibatkan kopor kita disita. Dan itu terjadi pada saya, kopor saya satu-satunya hilang. Dalam kopor itu terdapat laptop apple saya yang paling baru, juga travo listrik adjustment. Saya kira petugas airportnya sudah paham, begitu saya bilang kopor saya hilang..dia tidak tanya , Apakah kamu udah cari dgn teliti?
Kemudian Mereka lansung saja memberikan saya form untuk diisi, juga 1 tas kecil
berisi sikat gigi,shampoo ,odol,1 T- shirt dan kaos kaki. Untungnya saya punya travel insurance, kata Ahen bisa di claim..“Kamu belanja baju aja..receiptnya nanti claim ke asuransi” bisik Alex.
Kita tiba di Tel Aviv ( ibukota Israel ) pada hari minggu,jam 6.30 pagi. Jalan-jalan masih sepi, toko-toko kecil baru mau buka.. Perasaan saya kota ini biasa aja, tidak terlalu religious dan juga bukan metropolitan. Hotel kita sekitar 3 blok dari pantai. Ada jalanan 2 arah di depan. Beberapa toko kelontong, dan bank kecil, suasananya tidak jauh dengan di Indo,cuman orangnya aja yang agak beda.
Saya exciting benar, kita bisa mengikuti kebaktian di Israel. Yang benar-benar saya ingin coba adalah ikut kebaktian di gereja Orthodox Rusia. Pastor-pastor yang berjanggut panjang, berjubah hitam dengan topinya yang unik, membawa tongkat dan kemenyan. Rasanya menarik gitu, something different. Tapi kalo tidak sempat., gereja Katolikpun bagus juga.
Kebetulan teman-teman di rombongan kita, Ahok, tante mii, Alex dan Romo Rahat semua dari Katolik. Kecuali saya dari kharismatik dan tante Helen dari gereja Advent.
“Princes ..ndak apa-apa ikut kebaktian katolik? “Tanya Romo Rahat agak ragu -ragu ke saya. ” Of course dong Romo..itukan rumah Bapa ku juga..” sahut saya. I just loveee His house , tidak peduli gereja manapun juga, pokoknya asal gereja.
Kita mencoba mencari gereja dari peta. Heran juga di tanah suci malah gerejanya tidak banyak. Hanya beberapa seperti St Anthony, St Peter. Saya bilang kalo St Anthony biasanya sich gereja Armenian, mereka paling suka pakai nama itu. Rasanya St Peter kemungkinan besar adalah Katolik. Akhirnya kita putuskan untuk kesana. dengan menggunakan 2 buah taxi. Lokasi gereja itu di daerah pelabuhan yang disebut Joffa.
Sopir taxi kita orang Arab Palestina, yang tidak bisa membaca alphabet dan berbahasa Inggris.sepotong-sepotong, Untungnya hampir semua rambu di tulis dalam 3 bahasa,
Arab, Hebrew dan Inggris. Saya mempunya impression bahwa low pay job dan pekerjaan kasar banyak dilakukan oleh orang Arab yang umumnya kurang dalam pendidikan.
Tidak sampai 15 menit sopir taxi kita menghentikan mobilnya dan dengan bahasa Tarzan menunjuk papan jalan maksudnya ini loh jalannya. ” Alhamdullilah” sahut saya dengan tenang. Sopirnya kaget juga dikiranya saya ngerti Arab.
Terus pura-pura saya jatuhkan coin..sambil ngomong ”Astagafirullah..” Maksud gua, eloh jangan macam-macam ya..tampang boleh Tionghoa..tapi gua juga bisa ngomong Arab loh..walaupun aku cuman bisa 2 kata itu he..he
(Ini nech gara-gara kelamaan nemanin Cut Tari selama di LA, yang sebentar-bentar nyebut Astagafirullah Allazim..) Ternyata jurus gua tidak mampan,buktinya tetap aja saya bayar mahal…kali lidah gua kurang diputar ya..
Pastor di gereja itu sangat ramah. Dia menjelaskan kalo gereja St Peter yg ada di ujung jalan itu adalah tempat berziarah Karena gereja itu dibangun di lokasi rumah Simon penyamak kulit ( Simon the tanner ).
Mendengar itu saya lansung exciting karena saya ingat cerita guru sekolah minggu saya di Pontianak. Di tempat itu , Petrus pernah
membangkitkan seorang wanita yang baik hati yang bernama Dorkas. Disamping itu,di rumah si Simon the tanner , dia mendapat penglihatan dari Tuhan akan segala jenis binatang yang berkaki empat termasuk yang haram ( Kayak babi ) dan hampir shock karena di suruh oleh Tuhan untuk menyembelih dan memakannya
.
Si Petrus yang walaupun percaya Kristus tapi dibesarkan secara adat istiadat Yahudi yang seperti umat muslim juga tidak makan babi, Tadinya menolak mentah-mentah.”Tidak ,Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan tidak tahir ”
Tapi ada suara yang mengatakan “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah tidak boleh engkau nyatakan haram .”
“Waduh penting tuh Hok..kalo tidak ada kejadian itu..gua ndak pernah deh bisa makanBBQ pork di monterey park..: Sahut saya ke Ahok.
Tapi rupanya gurauan saya tidak ditanggapi oleh dia. Karena dia sudah sibuk untuk
berlutut dan berdoa rosary di depan altar. Diikuti oleh tante Sin. Kedua orang saling
berlumba membuka dompet untuk memberikan persembahan.
Tidak seperti yang saya bayangkan . Misa di St Peter ini suasananya sangat santai dan tidak tegang dan penuh tata cara. Hampir semua pelayanan liturgy dan koor dilakukan oleh wanita-wanita Philipine, yang surprise cukup banyak di Tel Aviv. Rasanya sebagian besar dari mereka adalah pembantu rumah tangga. Lagu-lagu yang diiringi oleh gitar yang juga dimainkan oleh wanita ini rasanya sangat familiar di telinga saya.
Bahkan banyak yang sama dengan gereja-gereja Protestan , seperti Amazing grace, shout to the Lord, majesty dll.Yang mengikut misa juga tidak banyak, kebanyakan orang Philipine dan Polandia. Ada juga satu dua orang putih. Sedikit heran..saya bertanya kepada mereka.”Kok orangnya tidak banyak? ” Ternyata hari ini adalah hari kerja..Di Israel hari libur adalah hari Sabtu karena hari sabat. Namun untuk sekolah-sekolah muslim yang kebanyakan muridnya adalah Arab Palestina , Jumat adalah hari libur.
“James. Tolong .ambil foto saya dong..” sahut Tante Helen ke saya. Hah..nama saya ganti lagi . Baru kemarin saya dipanggil Bram…rupanya hari ini James.. Somehow..nama saya susah benar diingat ama dia…
Dengan bergaya dia memeluk patung ikan Paus yang .tidak jauh dari gereja St Peter,. Sedikit ketawa saya bilang ” Kok tante Helen fotonya ama patung ikan ..harusnyakan yang punya nilai sejarah gitu. loh. Eh ternyata Tante Helen benar , Jofa yang diambil dari nama anak nabi Nuh , Yafet ini adalah pelabuhan tua yang juga disebutkan beberapa kali dalam perjanjian lama. Yaitu tempat persinggahan kapal -kapal yang mengangkut kayu cendana pada waktu pembangunan bait Allah oleh Salomo di Yerusalem. Juga tempat Yunus berangkat sewaktu dia melarikan diri dari perintah Tuhan, dari Yoffa
ke Tarsus.Sampai akhirnya dia dimakan ikan paus.Mangkanya ada patung ikan . Yach begitulah namanya juga Israel..Hampir tiap jengkal tanahnya mempunyai sejarah..baik itu perjanjian lama maupun perjanjian baru.
Hari pertama kita berangkat menuju Galilea. Dan dalam perjalanan itu kita singgah dibeberapa tempat, yang pertama adalah Kaisarea . Di tempat ini banyak kita jumpai peninggalan dari jaman Romawi, theater terbuka, bekas istana raja Herodes, yang berada dipinggir laut.
Nama kota ini pernah disebutkan dalam alkitab, sehubungan dengan kunjungan Petrus ke rumah seorang perwira Romawi yang bernama Cornelius. Suatu langkah yang besar, karena orang Yahudi pada waktu itu tidak boleh memasuki rumah orang bukan Yahudi. Tapi karena penglihatan di rumah Simon the tanner itu dan perintah malaikat Tuhan, Petrus akhirnya ke rumah Cornelius. Bahkan memberitakan Injil sehingga mereka percaya akan Kristus. Tadinya berita injil exclusive untuk orang Israel sekarang terbuka juga untuk bangsa-bangsa lain. ( kisah rasul pasal 10)
Dari penggalian arkeologi di tempat itu, ditemukan patung-patung yang semuanya tidak berkepala. Saya kira itu bukan kebetulan, karena saya pernah melihat..hal yang sama di Agra , India di istana raja Akbar (ada section istana untuk ibunya yang beragama Hindu. Di tempat itu banyak ukir-ukiran,kayak di Borobudur, bedanya muka dan kepalanya baik binatang maupun manusia dipahat habis.oleh pasukan muslim) Menurut pendapat saya nech barangkali patung-patung itu kepalanya dihancurkan oleh pasukan muslim..yang menguasai tempat tsb karena dianggap sebagai berhala.
Juga ada sisa peninggalan theater romawi. Bayangin aja kalo Hollywood bowl dipindahkan di Santa monica beach. Saya bisa bayangkan designnya suaranya pasti canggih,karena tanpa sound system bisa kedengaran sampai jauh keatas. Ndak gampang lho membuat theater di pinggir laut, masalahnya suaranya bisa ketiup angin dan harus bisa mengalahkan suara gelombang laut.
Adapun istana Herodes dibangun sedemikian rupa untuk melindungi dia dari musuhnya. Konon raja maniac ini tidak mempercayai siapun juga bahkan anggota keluarganyapun dibunuh bahasa kerennya Paranoid. Mangkanya begitu mendengar bahwa ada raja Israel ( Yesus Kristus) yang akan lahir dari orang-orang Majus, lansung aja dia memerintahkan untuk membunuh semua anak-anak yang berumur dibawah 2 tahun di Betlehem.
Di tempat ini ditemukan prasasti batu yang menyebutkan nama Pilatus. Untuk memenuhi kebutuhan air tawar di istana itu, dibuat saluran air seperti selokan yang ditopang oleh lengkungan pilar batu.
Kemudian kita menanjak ke gunung Megiddo. Pernah ke Griffith park, Hollywood? Yach gunungnya kayak gitu, ndak tinggi-tinggi banget tapi bisa melihat pemandangan dari atas. Armageddon berasal dari kata HAR + Maggedon atau bukit meggido. Armageddon ini sangat familiar di telinga orang Kristen, karena nama itu disinggung di Wahyu 16: 16, yaitu tempat peperangan antara antikristus dan Kristus pada akhir zaman.
Kenapa tempat ini dipilih? Nah ini pertanyaan menarik. Kalau menurut saya it s make sense karena tempat ini merupakan lembah yang datar. Zaman dahulu kalo kamu mau perang besar-besaran , mau tidak mau perlu kereta kuda..atau tank-tank panser yang gede-gede. Nah untuk itu diperlukan tempat yang datar dan luas .Dan kelihatannya tempat ini sangat ideal. Tidak heran selama ini tempat ini sudah digunakan sebagai ajang medan perang selama 3 kali. Terakhir yaitu oleh Inggris dan Turki pada tahun 1918.
Di tempat ini juga terlihat penggalian arkeologi sisa-sisa peninggalan temple pemujaan dewa Baal. Kelihatannya dewa ini merupakan dewa favorite penduduk Kanaan sebelum kedatangan bangsa Israel. Dan sempat diikuti oleh bangsa Israel dibawah pimpinan ratu Izebel ( Istri raja Ahab). Agama itu sempat menjadi popular sampai-sampai imamnya aja ada 500 orang. Karena itu Tuhan sempat murka dan menhentikan hujan selam 3 tahun di Israel.
GUNUNG KARMEL DAN ORANG DRUZE
Setelah mengunjungi Armageddon kita pergi ke gunung Karmel. Tempat dimana nabi Elia menantang imam-iman dewa Baal ini untuk menurunkan api dari langit untuk membuktikan siapa Allah yang sebenarnya.
Setelah Tuhan menurunkan api dari langit dan membakar korban persembahan Elia, orang Israel meangkap 500 nabi baal dan mereka disembelih di gunung Karmel.
Lokasi ini sekarang dibangun gereja dan dirawat oleh para biarawan dan biarawati Katolik. Rupanya nama pertapaan karmel diinspirasi dari tempat ini.Di lokasi gereja ini dibangun sebuh tugu patung nabi Elia yang lagi menyembelih nabi-nabi palsu. Yang menarik juga , di lokasi kaki gunung karmel ini banyak berdiam orang-orang Druze. Kita di Indo hampir tidak pernah mendengar nama ini. Mereka adalah orang Islam, tapi bukan Sunny atau Shiah. Mereka adalah keturunan lansung dari mertua Musa, kalau di Alkitab di sebut iman Yitro, kalau di Al quran disebut Zueb. Mertua Musa ini disebutkan di Alkitab sebagai orang Midian, turunan Abraham tapi bukan dari Izhak atau Ismail. Oleh pemerintah Israel mereka di nyatakan sebagai etnik tersendiri dan bukan etnik Arab ataupun Yahudi.
Walaupun mereka mengakui Muhammad SAW ,namun mereka tidak menganggap Mekah sebagai kota tersuci. Mereka tidak puasa di bulan ramadhan tapi merayakan Idul Fitri dan idul Adha. Sebagaimana Yitro menolong dan mensupport Musa pada waktu dia melarikan diri dari Firaun. Orang Druze juga mensupport dan sangat setia pada bangsa Israel. Mereka bahkan dengan sukarela bergabung dengan tentara Israel dari tahun 1948 sampai sekarang ini.
0 komentar:
Post a Comment