Bila Anda seorang agen asuransi yang sedang membutuhkan banyak agen baru untuk membangun tim, pasti tidak setuju dengan judul tersebut ya? Artikel ini menegaskan kepada Anda yang belum pernah masuk “dunia per-asuransi-an” agar TIDAK JADI AGEN ASURANSI.
Tugas utama agen asuransi tentunya: memberikan profit bagi perusahaan asuransi dengan cara menjual produk asuransi kepada nasabah. Namun jika tujuan anda hanyalah jangka pendek dan hanya ingin mendapatkan komisi dari hasil penjualan produk asuransi tersebut, saran saya: ambil profesi lain, JANGAN JADI AGEN ASURANSI. Kenapa? Sebab, ternyata komisi seorang agen asuransi sangat kecil sekali, sangat tidak sebanding dengan tanggung jawab yang harus di pikul. Komisi seorang agen asuransi sangat kecil prosentase nya dibanding seorang penjual teh botol sekali pun.
Jika seorang penjual teh botol membeli 1 botol seharga Rp. 1.500,- kemudian dijual dengan harga Rp. 3.000,- maka keuntungan atau komisi nya mencapai 100%.
Bagaimana dengan komisi atau keuntungan yang di dapat seorang agen asuransi..? Jika ada nasabah bayar premi 600 ribu, maka agen asuransi dapet komisi 20% dari 600rb = 120rb. Jika nasabah tersebut bayar selama 10 tahun, maka:
Total setoran adalah 600 ribu x 12 bulan x 10 tahun = 72 juta.
Jumlah komisi agen asuransi Tahun ke-1 dan ke-2 = 20% x 600rb x 24 bulan = Rp. 2.880.000,-.
Kemudian jumlah komisi tahun ke-3, 4, 5 = 5% x 600rb = Rp. 30.000,- x 36 bulan = Rp. 1.080.000,-
Maka total komisi adalah Rp. 2.880.000,- + Rp. 1.080.000,- = Rp. 3.960.000,-.
Bayangkan! Komisi seorang agen asuransi, hanya 3,9 juta dari 72 juta…? Kecil sekali bukan..? Berapa persen komisi sebenarnya yang didapatkan seorang agen asuransi..? Menjadi agen asuransi butuh kesabaran ekstra, penolakan sudah menjadi makanan sehari-hari.
Padahal, tahukah Anda, bahwa tugas agen asuransi yang sebenarnya adalah lebih dari itu. Lebih dari sekedar menjual produk asuransi kepada nasabah.
Hubungan antara agen asuransi dan nasabah adalah hubungan jangka panjang. Setelah agen asuransi memperkenalkan produk, menjelaskan manfaatnya, dan mendaftarkan nasabah untuk memiliki proteksinya, masih ada tugas lain yang kelak menanti komitmen si agen. Tugas berikut ini sangat penting dan akan sangat berarti bagi nasabah, yaitu: berkewajiban untuk melayani dan membantu nasabah yang bersangkutan berkaitan dengan berbagai hal terkait dengan asuransi yang dibelinya, termasuk ketika nasabah mau mengajukan klaim. Di sinilah agen asuransi berperan bukan hanya sebagai sales, tapi sebagai partner, pelayan, juga konsultan dari nasabah yang bersangkutan. Hal ini yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh nasabah.
Hal lain yang menjadi tanggungjawab seorang agen asuransi yang tidak langsung dirasakan manfaatnya oleh nasabah: yaitu tanggungjawab moral untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asuransi. Masyarakat Indonesia masih sangat awam dengan perencanaan keuangan jangka panjang dan masih banyak yang tidak punya kesiapan dalam menghadapi resiko, sehingga adalah tugas kita sebagai agen asuransilah untuk membantu mereka menyiapkan perencanaan keuangan jangka panjang. Misalnya menyiapkan dana pendidikan, menyiapkan dana pensiun, belajar berinvestasi, menyiapkan diri saat menghadapi resiko misalnya penanggung nafkah keluarga meninggal, saat kecelakaan, saat cacat ataupun saat sakit.
Nah looo… Tidak mudah kan menjadi agen asuransi????
Oleh karena itu, saya sangat menyarankan anda menjadi seorang agen asuransi jika anda ingin membantu orang lain. Masih banyak sekali tantangan dan peluang Anda membantu banyak orang punya proteksi penghasilan. Suatu keindahan tersendiri saat Anda berhasil membantu 1 orang, karena Anda akan semakin bergairah untuk membantu lebih banyak lagi. Semakin banyak Anda membantu orang lain untuk punya proteksi terhadap penghasilan mereka, insya Allah rejeki Anda akan mengalir deras…
Banyak orang yang bilang, ikut asuransi RUGI, hanya buang-buang uang. Memang benar asuransi tidak akan bermanfaat saat kita sehat. Tapi percayalah, bahwa asuransi akan SANGAT BERARTI pada saat kita membutuhkannya.
Setiap orang bekerja…bekerja…dan bekerja….lalu menabung… terkumpul uang banyak, beli rumah… mobil… tanah dan lain-lain. Saat terkena sakit kritis… butuh uang yang banyak, semua yang diperjuangkan harus dijual untuk membiayai sakitnya.
Kalau punya asuransi…. maka asuransilah yang akan bayarin semuanya.
0 komentar:
Post a Comment