Seorang petualang hutan amazon yang cantik jelita asal kota London, Inggris, bernama Sarah Bogum mendadak menjadi Ratu Amazon Rainforest di hutan Amazon. Bagaimana tidak, Sarah Bogum ternyata kecantol dengan kepala suku Huaorani penghuni hutan amazon pada saat ia sedang melaksanakan traveling dalam rangka pembuatan sebuah film tentang petualangan amazon.
Memang benar kata pepatah, cinta itu buta dan mampu menyatukan asam di gunung dengan garam di laut. Dan yang lebih pintar tentunya si pembuat pepatah tersebut
Sarah Bogum, Sang Ratu Amazon bersama suaminya, Ginkto, beserta
kerabatnya di hutan belantara Amazon di EkuadorPernikahan yang sangat langka ini bermula ketika seorang traveler cantik berusia 21 tahun asal Inggris bernama Sarah Bogum sedang melakukan perjalanan ke hutan hujan amazon di Ekuador untuk mendokumentasikan kehidupan manusia primitif di hutan rimba belantara amazon.
Sebagai seorang petualang alam liar, Sarah sudah dibekali dengan kekuatan fisik dan mental untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di rimba raya amazon. Kalau hanya sekedar menghadapi ular anaconda raksasa serta hewan buas amazon, tidak perlu dikhawatirkan. Sarah sudah terlatih! Tapi ternyata…
Ternyata Sarah Bogum tidak dapat menahan cintanya kepada kepala suku bernama Ginkto yang menjadi penguasa hutan belantara tersebut. Perbedaan ras, bahasa dan bangsa bukanlah menjadi halangan bagi cinta. Tidak pakai lama, kedua sejoli ini pun menikah di hutan belantara amazon dengan disaksikan warga primitif serta para hewan liar tentunya.
Namun petualangan Sarah ke amazon ini bukan hanya sekedar ingin mendokumentasikan kehidupan Suku Huaroni semata,namun Sarah juga ingin menunjukkan pada dunia tentang upaya sebuah perusahaan minyak yang hendak berniat mengusir Suku Huaorani dari tanah kelahiran mereka di hutan amazon.
Awal pernikahan
Dua minggu pertama dalam petualangannya di hutan amazon, Sarah menjalani kehidupnya seperti masyarakat primitif Suku Huaorani pada umumnya. Lalu suatu hari Sarah berkenalan dengan seorang pria pejuang Suku Huaorani yang bernama Ginkto.
Perkenalan keduanya awalnya berlangsung biasa-biasa saja, hingga pada suatu hari Sarah diundang oleh para sesepuh yang melangsungkan rapat di pondok sederhana di hutan. Sarah cukup terkejut karena para tetua disitu tampil telanjang seperti layaknya tradisi suku primitif.
Para sesepuh meminta Sarah untuk ikutan telanjang seperti mereka sesuai tradisi Suku Huaorani. Pada awalnya Sarah sempat ragu karena pada saat itu ia sedang merekam kejadian tersebut. Tapi akhirnya setuju ikutan telanjang untuk lebih menghormati budaya mereka.
Akhirnya para sesepuh Suku Huaroni sangat gembira menerima Sarah sebagai istri dari ketua suku mereka. Semua orang yang hadir menari bersama-sama dan memberikan mahkota bulu burung kakatua di kepala Sarah. Hari itu juga Sarah Bogum diangkat sebagai ratu mereka di hutan amazon. Kini Suku Huaroni memiliki seorang ratu dari Inggris.
Sementara itu Ginkto, si ketua suku yang menjadi suami Sarah rupanya penasaran dengan sering menanyakan segala hal tentang kehidupan Sarah di London. Tapi kok bisa ya kepala suku primitif yang kesehariannya hanya berada di hutan belantara, ternyata bisa berbicara dengan istrinya pakai bahasa Ingrris. Padahal saya sendiri yang setiap hari membuka google translate gak bisa bisa hehehe
Namun ternyata Sarah bukanlah wanita pertama yang dinikahi oleh Ginkto. Dua tahun lalu ada juga seorang traveler wanita cantik berkebangsaan Inggris yang juga dinikahi oleh Ginkto. Pernikahan mereka lebih bermakna untuk menjalin kepercayaan.
Kisah petualangan Sarah Bogum di hutan amazon ini dituangkan ke dalam film yang berjudul Amazon Souls, lalu film tersebut dipertontonkan di festival bergengsi Cannes yang akhirnya mendapat pengakuan dunia.
Wow.... Romantis sekali tentunya... ===>>> See Video <<<===
0 komentar:
Post a Comment