Menurut dia, seorang pekerja seks pernah begitu bangganya bercerita sehari mendapat penghasilan Rp 6 juta. "Gaji saya sebagai direktur hanya Rp 6,5 juta per bulan," ujar Sonny dalam acara di kantor Dinas Sosial Kabupaten Malang, Kamis (5/3/2015).
Jawaban itu membuat dirinya sedih karena segala sesuatunya diukur dengan uang. Belum lagi jika ada masalah kesehatan. "Dengan gaji Rp 6,5 juta, hidup saya sudah senang. Keluarga tenang," tutur Sonny menyiratkan kekagetannya saat dengar cerita si pekerja seks.
Sonny pun berpesan agar para bekas pekerja seks benar-benar memanfaatkan bantuan sosial dari pemerintah agar tidak lagi kembali ke profesi lama. "Sebelum memutuskan memanfaatkan uang itu untuk apa, berdoalah dulu. Kalau bisa, uang itu bertambah," pesan Sonny.
Ia berharap, mereka tidak membelanjakan dana bantuan untuk konsumeristik, misalkan beli baju. "Itu masa lalu. Semua ada masanya," tutur Sonny. Ia mengingatkan pula soal bahaya kesehatan, kecantikan, dan usia. "Kembalilah ke kehidupan normal," tutur Sonny.
Seperti diberitakan, Sonny ke Malang untuk menyerahkan secara simbolis bantuan Rp 1,3 miliar bagi para 270 bekas pekerja seks dari tujuh lokalisasi di yang diberangus Pemkab Malang. Sonny mengakui, pengajuan dana itu memang sudah dilakukan Pemkab Malang sejak tahun lalu ketika lokalisasi ditutup namun baru diwujudkan saat ini.
0 komentar:
Post a Comment